Selasa, 06 Januari 2015

kakawin ramayana



Prabu Dasaratha dari negeri Ayodya memiliki empat putra; Rama, Bharata, Laksmana dan Satrughna. Maka suatu hari seorang resi bernama Wiswamitra memohon bantuan Sri Paduka Dasaratha untuk menolongnya membebaskan pertapaannya dari serangan para raksasa. Maka Rama dan Laksamana berangkat.
Di pertapaan, Rama dan Laksmana menghabisi semua raksasa dan kemudian mereka menuju negeri Mithila di mana diadakan sebuah sayembara. Siapa menang dapat mendapat putri raja bernama Sita. Para peserta disuruh merentangkan busur panah yang menyertai kelahiran Sita. Tak seorangpun berhasil kecuali Rama, maka mereka pun menikah dan lalu kembali ke Ayodya.
Di Ayodya Rama suatu hari akan dipersiapkan dinobatkan sebagai raja, karena ia adalah putra sulung. Namun Kaikeyi, salah seorang istri raja Dasaratha yang bukan ibu Rama berakta bahwa sri baginda pernah berjanji bahwa Bharata lah yang akan menjadi raja. Maka dengan berat hati raja Dasaratha mengabulkannya karena memang pernah berjanji demikian. Kemudian Rama, Sita dan Laksmana pergi meninggalkan istana. Selang beberapa lama, raja Dasaratha meninggal dunia dan Bharata mencari mereka. Ia merasa tidak pantas menjadi raja dan meminta Rama untuk kembali. Tetapi Rama menolak dan memberikan sandalnya (bahasa Sanskerta: pâduka) kepada Bharata sebagai lambang kekuasaannya.Relief Sita yang diculik. Relief ini terdapat di Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Maka Rama, Sita dan Laksmana berada di hutan Dandaka. Di sana ada seorang raksasa bernama Surpanakha yang jatuh cinta kepada Laksmana dan ia menyamar menjadi wanita cantik. Tetapi Laksmana tak berhasil dibujuknya dan malahan akhirnya ujung hidungnya terpotong. Surpanakha marah dan mengadu kepada kakaknya sang Rahwana (Rawana) dan membujuknya untuk menculik Sita dan memperistrinya. Akhirnya Rahwana menyuruh Marica, seorang raksasa untuk menculik Sita. Lalu Marica bersiasat dan menyamar menjadi seekor kijang emas yang elok. Sita tertarik dan meminta suaminya untuk menangkapnya. Rama meninggalkan Sita bersama Laksmana dan pergi mengejar si kijang emas. Si kijang emas sangat gesit dan tak bisa ditangkap, akhirnya Sri Rama kesal dan memanahnya. Si kijang emas menjerit kesakitan berubah kembali menjadi Marica dan mati. Sita yang berada di kejauhan mengira yang menjerit adalah Rama dan menyuruh Laksamana mencarinya. Laksmana menolak tetapi akhirnya mau setelah diperolok-olok dan dituduh Sita bahwa ia ingin memilikinya. Sebelumnya, Laksmana menggambar sebuah lingkaran ajaib guna melindungi Sita dari bahaya di sekitarnya. Dia menyuruh Sita untuk tidak meninggalkan lingkaran itu selama ia pergi mencari Rama. Akhirnya Sita ditinggal sendirian. Rahwana berusaha menculik Sita, namun terhalang oleh lingkaran ajaib tersebut. Namun Rahwana memperdayai Sita dengan berubah menjadi Brahmana tua dan berhasil menculik Sita.
Teriakan Sita terdengar oleh burung Jatayu yang pernah berkawan dengan Prabu Dasaratha dan ia berusaha menolong Sita. Tetapi Rahwana lebih kuat dan bisa mengalahkan Jatayu. Ketika menemukan Jatayu, Rama hampir membunuhnya karena menggangapnya telah menculik Sita, namun dicegah oleh Laksmana. Jatayu yang sekarat masih bisa melapor kepada Rama dan Laksmana bahwa Sita dibawa ke Alengka, kerajaan Rahwana. Jatayu akhirnya mati ditangan Rama dan Laksmana.
Kemudian Rama dan Laksmana mencari kerajaan ini. Di suatu daerah mereka berjumpa dengan kera-kera dan seorang raja kera bernama Subali yang menculik istri kakaknya, Sugriwa. Akhirnya Subali bisa dibunuh dan istrinya dikembalikan ke Sugriwa. Sugriwa bersedia membantu Rama dengan mengirimkan seorang kera yang bernama Hanuman. Akhirnya dengan pertolongan bala tentara kera yang dipimpin Hanuman, mereka berhasil membunuh Rahwana dan membebaskan Sita. Namun Rama tidak langsung menerima Sita kembali. Ia khawatir bahwa Sita telah dinodai selama berada di Alengka. Maka disuruhnyalah Sita untuk membakar dirinya demi membuktikan kesuciannya. Apabila ia tidak terbakar, maka Rama akan menerimanya kembali sebagai istrinya. Sita menerima permintaan Rama dengan rela hati. Dengan kesuciannya, bantuan Hanuman dan dewa api, Sita berhasil keluar dari api tanpa terbakar. Sita lalu diboyong kembali ke Ayodya dan Rama dinobatkan menjadi raja

source :http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Ramayana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar